Kamis, 17 November 2022

Opini: Politik Yang Disalahgunakan Oleh: Ostond Suru Mahasiswa: STFK Ledalero

Salah satu filsuf klasik Aristoteles,yang secara tekun dan jeli telah bergulat dengan berbagai persoalan yang berkembang pada masanya, termasuk persoalan etika dan politik, yang tertuang dalam dua karya monumentalnya, Nicomachean Ethics dan Politics.
  Salah satu aspek penting dari politik adalah partisipasi politik, yang dalam pengertiannya warga negara terlibat secara aktif dalam kehidupan negara, publik. Di zaman moderen yang semakin pragmatis ini, orang memakanai politik secara singkat dan sempit karena orang melihat politik hanya berkaitan dengan salah satu aspek tertentu saja, semisal kekuasaan, regulasi, atau hukum dan juga berkaitan dengan manfaat nyata yang diperoleh dari partisipasi politik itu sendiri. Sehingga dengan demikian model hidup politik zaman sekarang ini kurang membantu warga negara untuk hidup bahagia.
 Partisipasi politik secara umum diartikan sebagai keikutsertaan warga negara dalam proses politik. Misalnya, pada tahap mana dari proses itu, warga negara hendaknya mulai dilibatkan atau melibatkan diri? Pertanyaan ini pantas dikemukakan karena ada kecendrungan bahwa warga negara hanya dimintai partisipasinya pada tahap pelaksanaan sebuah keputusan atau kebijakan yang telah dirumuskan oleh elite politik itu sendiri. Masyarakat dimobilisasi hanya untuk mendukung dan menyukseskan apa yang sudah diputuskan oleh pihak lain. Pemahaman yang reduksionis ini sesungguhnya tidak sesuai dengan semangat atau inti dari demokrasi yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
  Demokrasi sejatinya mengandaikan keterlibatan aktif warga negara dalam segala tahap kebajikan, mulai dari proses pembuatan keputusan sampai dengan penilaian keputusan termasuk juga peluang untuk ikut serta dalam pelaksanaan keputusan. Dalam konteks ini, keterlibatan aktif warga dalam seluruh proses politik (Perumusan, Pelaksanaan, dan Evaluasi) merupakan sebuah keniscayaan.
  Ketika mendengar kata politik, orang cendrung berpikir tentang siapa yang memutuskan apa yang seharusnya dilakukan negara, waktu berapa lama dan berapa biaya yang dibutuhkan. Dalam arti yang sempit ini, politik hanya menjadi milik kaum elit politik atau orang yang melaksanakan kekuasaan politik karena merekalah yang mendistribusikan dan melaksanakan kekuasaan politik atas nama negara. Sementara itu, sebagian besar masyarakat dianggap sebagai massa mengambang dan hanya diberi kesempatan untuk menggunakan hak politiknya ( berpartisipasi) sekali dalam empat atau lima tahun, dalam sebuah pemilihan umum. Konsekuensi logis dari pemahaman tentang politik seperti ini adalah bahwa warga negara pada umumnya cendrung menarik diri dari politik dan menjadi apatis dalam seluruh aktivitas politis. 
 Fenomena meningkatnya golongan putih (GOLPUT) di mana orang dengan sadar tidak mau menggunakan hak pilihnya dalam pemilu di berbagai tempat di negara ini. Dalam realitas ini merupakan salah satu bukti nyata keengganan warga untuk terlibat dalam segala sesuatu yang berurusan dengan politik. Warga negara berpendapat bahwa menggunakan hak pilih atau tidak, ternyata tidak ada nilainya atau tidak mengubah nasih hidup mereka sehari-hari. 
Orang yang bijaksana dan baik akan dengan sendirinya mengabdikan bagian terbaik dari dirinya untuk berkontemplasi, tetapi dia juga membutuhkan kehadiran orang lain dan juga sebuah negara untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lebih manusiawi. Karena itu, isu yang paling penting bukanlah bagaimana kebajikan moral dikaitkan dengan kontemplasi politik dalam pelaksanaan kebajikan moral itu sendiri. Karena seorang warga negara yang baik adalah orang-orang yang mengoptimalkan kemampuan rasionalnya untuk mencapai hidup yang terbaik, dia akan mengatur cara hidupnya atas pertimbangan rasional tentang tujuan hidupnya dan interase yang akan mendatangkan kebahagiaan.
 Dalam sebuah konteks politik seperti ini, filsuf klasik Aristoteles menyatakan bahwa politik adalah master science,karena beberapa alasan berikut ini. Pertama, politik menentukan ilmu ilmu apa yang harus dipelajari dalam sebuah negara. Kedua, politik menentukan kelompok warga negara mana yang harus mempelajari ilmu ilmu tersebut. Ketiga, politik menggunakan ilmu ilmu lain seperti ilmu strategi, ekonomi,retorika, dan lain lain. Politik menjadi sangat variatif dan kaya kalau terdiri dari orang orang ahli dalam bidang yang berbeda-beda. Keempat, politik mengatur apa yang harus dibuat dalam sebuah negara.
  Di samping alasan-alasan di atas, Aristoteles juga menilai kebaikan politik dari aspek sasarannya. Menurutnya, adalah lebih baik untuk memperoleh kebaikan bagi sebuah kota sebagai keseluruhan dari pada memperoleh kebaikan untuk orang perorangan. “Bagi rakyat, politik bukan urusan koalisi atau oposisi tetapi bagaimana kebijakan publik mengubah hidup sehari-hari”,-Najwa Shihab.
 Ilmu atau keterampilan yang diarahkan untuk memperoleh kebaikan tertinggi adalah politik. Tetapi, catatan yang perlu diperhatikan di sini supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman adalah politik merupakan kebaikan yang tertinggi, tetapi hanya merupakan ilmu yang mengarahkan manusia kepada kebaikan tertinggi. Jadi, politik hanya sebagai instrumen bagi manusia untuk memperoleh kebaikan tertinggi.
 Kesimpulan,
 Konsep pemerintah demokrasi partisipatif deliberatif mengandaikan bahwa membuat keputusan merupakan kemampuan khas para pelaku politik, yang adalah semua warga negara dan bukannya hanya elite politik. Arendt menekankan bahwa kemampuan warga negara untuk berbicara, berdiskusi, memutuskan, dan akhirnya bertindak bersama, demi mempertahankan komunitas yang merupakan hasil ciptaan bersama karena adanya tibdakan dan pembicaraan. Justru kemampuan inilah yang sering kali diabaikan oleh pemerintah dengan anggapan keliru bahwa masyarakat apolitis, tidak tahu banyak tentang persoalan-persoalan publik.
 Seiring dengan era globalisasi, penekanan hendaknya pada substansi demokrasi,di man kekuasaan atau kewenangan masyarakat untuk merumuskan dan melaksanakan kehendak mereka hendaknya diseimbangkan dengan kekuasaan negara. Ide seperti inilah yang sedang dihidupkan kembali dengan adanya civil society ( masyarakat warga). Masyarakat warga muncul karena adanya dorongan untuk menciptakan hubungan simetris antara masyarakat dengan institusi politis demi terciptanya demokrasi. Demokrasi akan berlangsung secara baik kalau negara dan masyarakat memiliki kekuasaan yang seimbang. “Politik bukanlah perebutan kekuasaan bagi partainya masing -masing, bukan persaingan untuk menonjolkan ideloginya sendiri-sendiri tetapi politik untuk menyelamatkan dan menyelesaikan revolusi indonesia”,Ir. Soekarno.

Rabu, 16 November 2022

UNTUK RADABATA YANG LEBIH BAIK DAN DEMI KEUTUHAN ULU LADOLIWU EKO TARANAGE

Mari kita berbenah diri, mari kita bertolak ke tempat yang dalam untuk menemukan jati diri kita sendiri. Jika kita sudah menemukan jati diri yakinlah kita punya niat baik untuk berbuat apa saja. 

Apalagi berbuat untuk menyelamatkan kepentingan banyak orang yang lagi menantikan jamahan tangan kita. 

Hati nurani sangatlah penting untuk menuju suatu pembaharuan diri. Mendengarkan kata hati nurani berarti kita sudah menghargai diri kita sendiri. 

Saat ini kita lagi dihadapkan pada suatu pilihan. Pilihan yang menentukan perubahan secara kasat mata. Pilihan yang menghantar kita pada suatu pemahaman bahwa perubahan itu harus datang dari dalam diri kita sendiri tanpa pengaruh dari luar. 

Kita semua mau berubah?

Jika berubahan itu mau kita wujudkan saya mengajak kita semua untuk mendengarkan kata hati kita. Jangan sekali-sekali mendengar kata hati orang lain. Sebab dalam kata hati orang lain belum tentu baik adanya. 

Kadang kata hati orang yang tidak baik itu berawal dari: Rasa tidak suka seseorang terhadap orang lain sehingga berkembang menjadi isu dan selanjutnya memecah belah persatuan dan kesatuan kita yang kokoh ini.

STOP untuk mendengarkan kata hati orang lain. Gunakan kata hatimu sendiri untuk menentukan masa depan Radabata ini. 

Jauhi isu negatif
Tinggalka ambisi yang ambisius.

Gunakan suara hatimu untuk menentukan masa depan Radabata ini NOMOR 3 PILIHAN RAKYAT RADABATA DEMI KEUTUHAN ULU LADOLIWU EKO TARANAGE

Selasa, 15 November 2022

BOWEJO RENT CAR SPONSORI SUPRA FAMILY TOUR WISATA

Keluarga besar SMP Swasta Soegijapranata Mataloko atau yang biasa dikenal dengan nama manisnya SMPS SOEPRA melaksanakan kegiatan tour wisata ke Pantai Watulajar dan 17 pulau Riung di Kecamatan Riung Kabupaten Ngada pada tanggal 12 - 13 November 2022. 
Selain itu ada satu kegiatan utama yakni menanggung kor pada misa Minggu 13 November 2022. Serta mengunjungi Bendungan Sutami di Kabupaten Nagekeo.
pose bersa di Bendungan Sutami 

Kegiatan ini diikuti guru dan pegawai bersama keluarga sejumlah 35 orang serta peserta didik yang tergabung dalam kontingen PORSENI Laja sejumlah 70 orang. 

 Kegiatan ini sudah diagendakan 5 tahun lalu namun baru dijalankan tahun ini, sekaligus syukuran atas perolehan medali emas dari cabang sepak bola pada ajang PORSENI Laja yang dilaksanakan pada 23-28 Oktober 2022. 
selebari kemenangan cabang sepak bola PORSENI Laja

Selain tour wisata dalam acara syukuran ini SUPRA family menanggung kor dan mengambil bagian dalam perayaan Ekaristi Minggu, 13 November 2022 di Taman Kerahiman Lengkosambi. 
foto bersama setelah selesai perayaan Ekaristi di depan Kapela Kerahiman Ilahi

Perayaan Ekaristi ini sekaligus perayaan syukuran atas hasil yang diperoleh pada PORSENI Laja hanya tempatnya kita pindah ke Taman Kerahiman kata Ibu Maria Dolorosa Due Kepala sekolah SMPS SUPRA. 

 Pada kesempatan lain Kepala sekolah mengatakan pantauan di lokasi kegiatan terlihat semua peserta baik guru, pegawai serta siswa/i sangat antusias dan senang boleh bergabung dan menikmati kegiatan di luar sekolah. 
Nampak ceriah wajah guru-guru 

Senang itu pasti, kegiatan ini juga dalam rangka promosi sekolah, setiap tahun kita pasti dapat murid dari wilayah Riung. Semoga dengan kegiatan ini kedepannya ada banyak siswa yang berminat ke SMPS SUPRA. 
Disini kita siapkan dua asrama yakni asrama putra dan asrama putri sehingga yang dari jauh bisa tinggal di asrama.

Pada bagian lain salah satu peserta Rido Dhoe menuliskan rasa kebahagiaannya pada linimasi facebook miliknya. "Kebahagiaan tercipta bukan hanya dari harta dan tahta, tapi sesederhana kebersamaan mampu membuat kita menjadi mahluk yang paling bahagia waktu yang paling menyenangkan adalah saat kita bercengkraman, menjaga hangatnya kebersamaan dan menggulirkan banyak detik dalam keceriaan🤍😇 Terimakasi supra family〽️🙏" https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0z6dMwVmEfjZc3jiKe7K8vZENy9eficUwqAZkS5szHopp9GvuPTN8wf6fH5v31FqMl&id=100045944374208
Rido Dhoe dengan nomor punggung kesukaan 19

Kegiatan tour wisata keluarga besar SMPS SUPRA ini disponsori oleh Bowejo Rent Car. Dari menyiapkan kendaraan, menyewa motor laut menuju taman wisata 17 Pulau Riung sampai akomodasi lainya semuanya dihendel Bapak Yulianus Parilosa pemilik Bowejo Rent Car. Terimakasih berlimpah untuk Bapak Yulianus Parilosa sekeluarga yang sudah mempersembahkan yang terbaik untuk keluarga besar SMP Swasta Soegijapranata Mataloko. Kiranya Tuhan selalu menyertai dan memberkati segala karya serta usaha. 
Bapak Yulianus Parilosa bersama istri

Terimakasih juga kami sampaikan kepada orang tua siswa yang sudah mengambil peranya masing-masing sehingga kegiatan tour wisata ini bisa berjalan dengan lancar.

Ucapan terimakasih juga kami sampaikan untuk Bapak Sebastianus Fongo yang sudah berpartisipasi dalam melancarkan kegiatan tour wisata ini.

Bapak Nus Bengu sekeluarga terimakasih atas jamuanya selama masa tour wisata. Budi baik dan cinta yang luar biasa dari bapak sekeluarga kiranya diganjari berkat berlimpah dari yang Maha Kuasa.

Tidak lupa pula ucapan terimaksih kepada semua guru dan pegawai yang sudah mengambil peranya masing-masing untuk memperlancar kegiatan ini.

Tuhan memberkati.

SINOPSIS LABA RUDU

SINOPSIS LABA RUDU Laba rudu berasal dari kampung wogo, desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada. Laba yang artinya gendang dan rudu yang artinya segala bunyian pada saat perang. Secara harafia laba rudu adalah gendang yang dibunyikan untuk mengiringi tarian perang. Selain laba, ada trompet yang terbuat dari tanduk kerbau dan disambung dengan sepotong bulu, trompet itu dinamakan buu. Zaman dahulu di kampung Wogo, ketika sudah mendengar bunyi terompet semua orang sudah mengetahui bahwa peperperang sudah dimulai. Tarian ini suadah dimodifikasi menjadi tarian adat. Tarian laba rudu terdiri dari kedua kelompok, satu kelompok terdiri dari perempuan dan laki – laki begitu pula kelompok yang lainnya. Tarian ini diawali dengan bunyi trompet, setelah itu kedua regu berdialog; A. Go apa papa na B. Go bedi A. Go apa papa na B. Go aro A. E... rese B. Mu beme A. E...dhutu B. Mu nu Setelah selesai berdialog, tarian ini diawai dengan tiupan trompet dan disambut dengan bunyi gong dan gendang sebagai pengantar awal tarian, dan kedua kelompok memgambil posisi berperang. Tarian ini merupakan tarian jai yang sudah di kreasikan dengan tarian laba rudu. Gerakan tarian laba rudu berbeda dengan tarian jai pada umumnya. Perbedaan tarian laba rudu dengan tarian lainya yaitu tarian laba rudu selalu diawali dengan bunyi trompet dan di sambut dengan bunyi gendang yang keciln untuk mengawali setiap peperangan. Tetapi tetap mempertahankan gerakan jai yang asli, seperti mengikuti irama gong dan gendang dan berputar dua kali ke kanan setengah lingkaran. Ketika trompret dan gendang kecil sudah di bunyikan maka penari harus melakukan gerakan melompat yang didahului kaki kiri, setelah itu penari maju secara bergantian untuk melakukan perlawanan sambil berteriak. Untuk yang laki – laki ketika yang satu membunuh yang lainya menangkis, setelah berperang, mundur untuk melakukan peso, ketika selesai peso laki – laki menari mengelilingi perempuan, selesai laki – laki menari mengelilingi giliran yang perempuan maju untuk saling menikam kemudian mundur untuk melakukan peso. Cara berpakaya dalam tarian laba rudu berbeda dengan jai pada umumnya, untuk yang laki – laki sapu harus sebatas betis dan perempuan lawo sebatas betis, dengan maksud supaya maju berperang bisa bergerak dengan bebas. Diakhir peperangan kedua belah pihak akan berdamai kembali, dalam proses perdamaian ini masih diiringi tiupan trompet dan bunyi gog serta gendang. Maju berdamai dengan berjabatan tangan sambil melontarkan senyuman, kalau boleh bisa tertawa. Adapun perlengkapan dari tarian laba rudu adala sebagai berikut; A. Gong dan gendang 1. Gong terdiri dari lima buah yaitu : a. Wela b. Uto – uto c. Dhere d. Doa ada dua buah 2. Gendang terdiri dari tiga buah yaitu a. Gendang besar namanya laba dera b. Gedang kecil ada dua namanya laba toka B. Perlengkapan perang laki – laki dan perempuan 1. Perlengkapan perang laki – laki a. Boku b. Boku ba’o c. Mare ngia d. Lu’e e. Sapu f. Keru g. Lega jara h. Sau (parang) i. Sige sau j. Eko sau k. Gili (tameng) 2. Perlengkapan perang perempuan a. Kobho b. Rabhe kobho c. Medo d. Mare ngia e. Lawo f. Kasa sese g. Butu bae h. Bere i. Gala (tombak) j. Tudhi (pisau) Sumber: Bapak Yohanes Wawo

PANCA SILA DALAM BAHASA DAERAH BAJAWA

PANCA SILA “GO BEKA WIDHA LIMA” 1. KETUHANAN YANG MAHA ESA “DEWA SENGATA” 2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAP “MA’E KAU JAO, BODHA PAPA TIKA” 3. PERSATUAN INDONESIA “KOLO SETOKO AZE TEBU, SE WOE ILI INDONESIA” 4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN “SE RIWU MEZE PAPA MAZI RANA, MASA MOSALAKI DA DHANGA TUKU MUMU NE’E NUNGA LEMA” 5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA “TO’O PENGA TO’O REJO PENGA REJO, DE WOSO PAPA TO SE WISI PAPA TI’I SE WOE ILI INDONESIA”

PATA DELA

MODHE NE’E HOGA WOE MEKU NE’E DOA DELU “DALAM KEHIDUPAN KITA HARUS BAIK, SANTUN DENGAN SESAMA” GO RA’A BERE MORI ZUA MOE GO WEA DA LALA DHAPE AZE NAO DA BETA TALO AZE UA DA BETA BUSA “CINTA ABADI TAK TERPISAHKAN” DA PI’O BODHA NE’E DA SIPO DA BOPO BODHA NE’E DA DHO’O “DALAM KEHIDUPAN KITA BUTUH BANTUAN SESAMA” MAI SI KITA DHEDHI MANI NGIA EMA DEWA ZETA DA LADHO ME’A “PUJIAN DAN HARAPAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA” TENA MOE HE’A WEA JERE BHILA WATU TAY “PRILAKU MENEBAR KEBAIKAN” SITO MOE LAKO PI’O BANI MOE JARA NGAI “KEBENARAN” BUGU KUNGU NE’E URI LOGO “KERJA KERAS” DHEPO DA BE’O TEDU DA BEPU “ORANG TUA MENJADI PANUTAN HIDUP GENERASI” INE NGA PO MA’E KADHI KODHO EMA NGA GAKA MA’E KADHI LAGA “TURUTI NASIHAT ORANG TUA” DHORO MOE KOLO GODHO DHEKE MOE LABA REPE “GESIT DALAM HIDUP” TAPI MAMI-MAMI NAPA MARU WALI SOE TORI KOBE ANA KO’E “JAGAN BOROS” DUA WE UMA NUKA WE SAO “MEMILIKI BASIS KEHIDUPAN” PENI WI DHESI LOKA WE LOWA “KERJA YANG MENGAHSILKAN”

OPINI OLEH MATHEUS LALU SELANJUTNYA, APA TINDAKAN PALESTINA UNTUK MEMBUJUK FIFA AGAR PILDUN U-20 TETAP DILAKSANAKAN DI INDONESIA?

Rencana mau menyaksikan Timnas Indonesia u-20 berlaga di tanah air sendiri walaupun melalui layar kaca kini pupuslah sudah. Berk...