Minggu, 24 Juli 2022

SMA THOMAS AQUINO GOLEWA DIMATA ALUMNI (MATHEUS LALU ANGKATAN 2009)

Di SMA THOMAS AQUINO saya tak banyak menghafal, tak banyak mengingat rumus dan tentunya tak hanya belajar di dalam kelas. Di SMA THOMAS AQUINO saya banyak menyimak cara dan tutur yang disampaikan bapak dan ibu guru. Saya belajar tentang kedisiplinan, belajar tentang kejujuran, belajar menghargai orang yang harus dituakan. Dari teman-teman dengan berbagai latar belakang saya belajar berinteraksi dan saling respek serta membangun solidaritas. Dari Pak Anus Raga alias IRSAN (SATPAM & PENJAGA SEKOLAH) saya belajar tentang kesetiaan dan ketulusan karena tidak semua orang bisa menjadi penjaga yang setia dan tulus. Aturan, kebijakan dan hati nurani itu adalah tiga prinsip hidup dalam diri seorang pemimpin yang saya belajar dari bapak Lon Tena. Dari bapak Ansel Dhewa saya belajar sosial kemasyarakatan dan kekerabatan. Hidup ini adalah sesungguhnya milik Tuhan itu adalah inspirasi hidup Bapak Paul De Ornay. Suhu dan cairan yang seimbang sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam beraktifitas itu yang saya belajar dari ibu Astin Rimo dan ibu Mery Nono. Untung, rugi, neraca perdagangan dan menata penghasilan dalam kehidupan rumah tangga saya belajar banyak dari Pak Ruston Suri. Mengenal bumi, tanah, air, hutan, daratan dan bagaimana mana proses terjadinya gempa dan gunung berapi meletus saya terinspirasi dari asap rokoknya Pak Ade Neto. Dari Pak Lorens Raga saya belajar hidup akan lebih baik jika kita berjalan dalam aturan sebab negara ini ada negara hukum. Morfologi, Fonilogi, Sintaksis dan Semantik saya belajar banyak dari Pak Paul sehingga saya dibentuk menjadi guru Bahasa Indonesia. Dari Pak Stef Dua saya belajar mengenal Bahasa Asing (Bahasa Inggris dan Bahasa Jerman) yang walaupun masih tetap terasa asing sampai sekarang namun setidaknya saya bisa mengenalnya walau sebatas kosa kata saja. Hidup ini butuh perhitungan yang matang itu saya belajar dari Ibu An Woso. Dari ibu Elsa Aso saya belajar menggunakan otak kiri sebab belajar Bahasa Arab ditulis dari kiri ke kanan tidak seperti tulisan lainya. Dari Ibu Winda Pajo saya belajar hidup itu tidak butuh cantik dan ganteng saja namun tata Krama, sopan santun dan tutur kata sangat dibutuh dalam hidup bermasyarakat. Hidup itu butuh seni, karena dengan seni kita bisa berekspresi dan berkarya di masyarakat itu yang saya belajar dari Pak Mikel Wika. Untuk menyemimbangkan kesemuanya itu butuh kesehatan jasmani dan rohani itu yang saya petik dari Pak Ruston Suri. Selain itu OSIS SMA THOMAS AQUINO saya belajar berorganisasi serta mempersiapkan diri saya menjadi pemimpin di zaman digitalisasi ini. Bila saya refleksikan kembali ternyata perjalanan hidup dan karier saya dimulai dari SMA THOMAS AQUINO. Masa Akil balig di jaman SMA THOMAS AQUINO kala itu rupanya tempat belajar saya dan tanpa sadar THOMAS adalah tempat saya mengasah daya berpikir, membangun prilaku yang baik dan sikap integritas yang tinggi. Buat saya THOMAS adalah wadah yang disiapkan oleh para pemikir jenius kala itu untuk menempah anak bangsa untuk dipersiapkan membangun negeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

OPINI OLEH MATHEUS LALU SELANJUTNYA, APA TINDAKAN PALESTINA UNTUK MEMBUJUK FIFA AGAR PILDUN U-20 TETAP DILAKSANAKAN DI INDONESIA?

Rencana mau menyaksikan Timnas Indonesia u-20 berlaga di tanah air sendiri walaupun melalui layar kaca kini pupuslah sudah. Berk...